Dari: Yang pernah gagal berkali-kali
Untuk: Adik-adik camaba
Pesan:
Dek... sebelumnya kakak mau tanya.
Apakah adik masih sedih gak lulus Snmptn? Masih galau? Terluka? Kecewa?
"Mumpung" belum terlambat, coba simak baik-baik cerita Kakak.
Dan mungkin kalian akan mentertawakanku atau bahkan menganggap saya gila atau bodoh.
Nih ceritanya...
Semoga bisa menginspirasi, silakan di cerna baik-baik.
Yang baik boleh di contoh, yang buruk... lupakan. ^^
Yaaaaaaaaaaahhhhhhhhaaaaaaaaaaaa!!!!!!
Akhirnya habis juga jatah tes ku selama 3 tahun fresh graduate. Sejak kelulusan tahun 2012.
12 kali test...
"1 kali SNMPTN Tulis (2012), 2 kali SBMPTN (2013, 2014), 3 kali Simak UI (2012, 2013, 2014), 2 kali USM STIS (2012, 2013), 2 kali UM S1 & D3 Unair (2012), 1 kali UM Undip (2012), dan 1 kali UM Unsoed (2012)"
- 2012 -
Tahun pertama, saya mengikuti 7 kali tes dan 6 diantaranya GAGAL. Tes ke 7 Alhamdulillah masuk ke D3 Analis Medis Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
Itu merupakan tes terakhir tahun 2012. Dan jika gagal... mungkin saya "tidak bisa" berkuliah di tahun pertama saya lulus.
Yang lebih menyakitkan...
Kelas saya dulu merupakan angkatan pertama kelas unggulan, dan pada saat itu hanya ada 8 orang termasuk saya yang belum mendapatkan bangku kuliah, bahkan guru pun juga memandang rendah kepada saya.
Kebayang kan gimana capeknya tiap minggu harus "tour de campus" hanya agar bisa mendapatkan satu kursi. (JANGAN dibayangin dan JANGAN sampek kayak gini!)
Saya tidak menyerah!!!
Meskipun harus sibuk kuliah, praktikum, les, dan harus pulang malam dan kehujanan tiap hari (emang cuaca tahun itu pas jelek sih), sebisa mungkin saya membagi waktu, karena saya masih ingin mengejar apa yang menjadi impian saya.
"Pokoknya jangan menyerah, apapun yang terjadi. Jika menyerah maka semuanya akan berakhir".
- 2013 -
Saya bersumpah dalam hati saya. Saya tidak akan ikut "Ujian Mandiri", meskipun orang tua saya bersedia membiayainya, saya menolak.
Pertimbangan saya, "Jika ada kemungkinan bisa lolos ujian tahun depan. Mengapa saya harus lolos dengan mengorbankan banyak biaya?"
Saya menyadari semua orang tua pasti akan menjawab "Udahlah gampang, itu urusan orang tua"
Tapi saya sangat sadar, orang tua saya jika nekad membiayai saya katakanlah "misalnya" 300 jt agar bisa lolos, saya yakin beliau tidak akan mampu mengembalikan uang tersebut dalam waktu satu tahun (jika hutang ke bank), lagi pula saya juga masih punya adik untuk dibiayai. Orang tua bukan hanya butuh membiayai kita sekolah, tetapi juga harus membiayai hidup sehari hari. PIKIRKAN ITU!!! Jadi BIJAKSANA-lah nak dalam mengambil keputusan.
Akhirnya tahun ini saya mencoba tes USM STIS, SBMPTN, dan Simak UI 2013. Hasilnyapun sama... 2 diantaranya GAGAL. Padahal saat SBMPTN 2013 berbarengan dengan UAS di perkuliahan dan saya nekad meninggalkannya dengan mempertaruhkan segalanya. "Gak lucu" kalau D3 harus lulus 4 tahun.
Setelah 2 pengumuman gagal... saya bingung... aduh harus bagaimana ini?
Karena terlalu sering mendapat kata "MAAF" dan kegagalan, saya tak pernah lagi menangis saat melihat pengumuman.
Lalu bagaimana dengan pengumuman Simak UI 2013?
Alhamdulillah Allah sayang sama saya, meskipun hanya masuk di pilihan ke 3, S1 Reguler Ilmu Keperawatan UI.
Lalu bagaimana dengan cita-cita saya yang belum tercapai?
Saya tidak menyerah!!!
- 2014 -
Saya belajar sekali lagi, saya berjuang sekali lagi, karena saya tahu ini kesempatan terakhir saya untuk bisa mengikuti tes reguler.
Saya kembali mencoba SBMPTN, dan Simak UI 2014.
Dan hasilnya....
Saya menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa.
Karena mau tidak mau...
Ini adalah kesempatan terakhir saya untuk mengikuti tes setelah 3 tahun lulus.
Dan pada akhirnya sayapun harus menyerah terhadap cita-cita saya.
Ternyata Allah telah memilihkan dan memberikan Ilmu Keperawatan UI sebagai jalan hidup saya. Sehingga saya tetap dipertahankan disini.
Biarlah jika mungkin ada yang bilang saya sudah gila.
Tapi akan lebih gila lagi, jika saya tak mencoba.
Akan lebih gila lagi, jika saya menyesal untuk yang kedepannya.
Setidaknya...
Jika aku berjuang, aku tak akan pernah menyesal.
Jika aku berjuang, aku tak akan pernah kalah.
Jika aku berjuang, aku tak akan terbelenggu oleh keputusasaan.
Dan tentu saja...
Aku memenangkan setiap pertarunganku,
Apapun itu hasilnya... ^^
Kalian mau menyerah gitu aja???
Semangat nak!!!
Kalian belum apa-apa... ^^
Ini kisahku, dari aku yang "ditolak undangan", "3 kali ditolak SBMPTN", "2 kali ditolak STIS","2 kali ditolak Simak UI", dan "9 kali ditolak FK"
Up to you-lah mau milih jalan yang mana. Entah itu masuk Universitas "kece", Jurusan "badai".
Ingatlah selalu bahwa kebanggaan, kebahagiaan sejati, tak akan pernah terbeli oleh uang.
Hidup hanya sekali, manfaatkan sebaik-baiknya.
Jangan mau "diterkam" ambisi", "dipeluk" oleh "keputusasaan", dan "ditertawakan" oleh kegagalan.
Untuk yang sudah lulus mendapatkan PTN/PTS yang dicita-citakan, janganlah menjadi takabur. Dipundak kalian terdapat beban yang sangat berat.
Ingatlah bahwa "kursi" yang kalian duduki saat ini berada diatas air mata ribuan teman-teman kalian yang tidaklah seberuntung dirimu saat ini.
Dan kehidupan kampus pun, bukanlah hal yang mudah untuk diarungi.
Perjuangan yang sesungguhnya ada di sini.
Hanya satu pesanku "jangan menyerah, jangan menyerah, jangan menyerah, dan biarkan Tuhan menjawab do'a dan jeritan hatimu".
Pertama, ambil keputusan. Kedua, lakukan dan kejar apa yang menjadi keputusan kalian dengan sepenuh hati. TEGARLAH!!! LURUSKAN NIAT DAN RAIH KEMENANGANMU!!!
Ini pelukan sayangku sekaligus tamparan untuk kalian, dari aku kakakmu.
Best Regard,
Arisanti Prabandini, S.Kep - Relawan MASUK PTN
Faculty of Nursing, University of Indonesia .
Masuk PTN - Portal Informasi Masuk Perguruan Tinggi .
Catatan : Kamu bisa mengirimkan tulisan perjuangan Masuk PTN, kisah inspiratif kalian melalui email di lolosptn@gmail.com
Dilengkapi dengan data diri, gambar/foto juga ya? .
Yuk follow instagram.com/masukptn Subscribe youtube.com/c/masukptn