Hallo Pejuang PTN dimanpun kalian berada. sapa nih yang mau masuk PTN khususnya Universitas Sebelas Maret. ada hal yang menarik nih yang harus kalian ketahui mengenai Universitas Sebelas Maret khususnya calon-calon maba. Kira-kira apa aja ya hal menarik tentang Universitas Sebelas Maret yuk simak berikut ini mengenaik Fakta menarik Kampus Sebelas Maret :
UNS MEMILIKI 5 TEMPAT IBADAH AGAMA
Universitas Sebelas Maret menyediakan tempat ibadah bagi 5 agama. Jadi, buat kamu yang kuliah di sini tak perlu bingung mencari tempat ibadah, karena kampus UNS telah membanun 5 tempat ibadah yaitu masjid, pura, viara, gereja, dan kelenteng. Kelima lokasi ibadah tersebut terletak di kompleks yang jaraknya berdekatan.
MUSIM GUGUR BUNGA ANGSANA
Pada bulan tertentu, beberapa titik di kampus Universitas Sebelas Maret diwarnai dengan kuningnya bunga angsana yang beguguran. Musim ini oleh civitas akademika UNS biaya disebut musim gugur di UNS. Peristiwa gugurnya bunga angsana di UNS sering dijadikan spot foto bagi mahasiswa.
UNS MEMILIKI BANYAK KAMPUS
Universitas Sebelas Maret memiliki kampus cabang yang teserbar di berbagai daerah. Salah satu fakultas yang memiliki kampus di berbagai daerah adalah Fakultas Keguruan. Fakultas ini tersebar di kampus utama daerah Kantingan, Kampus Mesen, Pabelan, Kleco, Kebuman dan kampus Ngoresan.
BANYAK YANG TIDAK TAHU KEPANJANGAN UNS
Mahasiswa UNS sering kali mendapat pertanyaan tentang kepanjangan dari nama NS. Selain itu, mahasiswa UNS juga sering mendapatkan pernyataan bahwa UNS seingaktan dari Universitas Negeri Solo. Faktanya UNS ini diambil dari nama awal kampus, yaitu Universitas Negeri Surakarta (UNS) Sebelas Maret mulai tahun 1950-an. Kemudian dikeluarkan Keppres RI Nomer 55 Tahun 1982 yang membuat nama kampus berubah menjadi Universitas Sebelas Maret. Meski berubah nama, sebutan UNS tetap melekat hingga sekarang.
LAMPU BANGJO YANG TIDAK MEMILIKI HARGA DIRI
Mahasiswa semester lama dan masyarakat sekitar UNS pasti paham di mana keberadaan lampu bangjo yang tidak memiliki harga diri. Lampu bangjo yang tidak memiliki harga diri ini ada di daerah Ngoresan. Alasan disebut demikian karena keberadaannya tidak dianggap sama sekali sehingga tidak mempengaruhi arus jalan disana.