Dalam pencapaian kecerdasan dan prestasi, seringkali terdapat kebiasaan khas yang menjadi ciri orang-orang jenius. Artikel ini akan membahas beberapa kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang jenius. Kebiasaan yang sering kamu lakukan yang mana nih?
a. Sendiri Lebih Baik
Menurut penelitian 2016 di PubMed Central, individu dengan kecerdasan tinggi cenderung kurang puas dengan hidup saat banyak berinteraksi dengan teman. Meskipun ada persepsi bahwa orang pintar kurang suka berinteraksi atau memiliki sedikit teman, ada pandangan bahwa mereka menikmati waktu sendirian untuk merenung dan mengembangkan ide-ide baru.
b. Cenderung Berantakan
Penelitian dari University of Minnesota menunjukkan bahwa lingkungan berantakan dapat meningkatkan kreativitas lebih dari lingkungan yang rapi. Profesor Cornell Robet J. Stenberg menyatakan bahwa kecerdasan melibatkan kemampuan belajar dari pengalaman, memahami konsep abstrak, dan menggunakan pengetahuan untuk memahami lingkungan sekitar.
c. Suka Kepo
Rasa ingin tahu dikaitkan dengan kecerdasan. Penelitian 2016 menunjukkan bahwa anak-anak dengan skor IQ tinggi pada usia 11 cenderung tetap memiliki minat terhadap pengalaman pada usia 50. Mereka tidak puas dengan jawaban "Itu memang begitu" dan selalu mencari penjelasan.
d. Suka Begadang
Orang dengan IQ tinggi cenderung tidur sedikit, memanfaatkan waktu luang untuk hal-hal produktif. Mereka suka suasana malam karena dianggap lebih tenang untuk berpikir dan merencanakan hal-hal.
e. Suka Berbicara Sendiri
Berbicara sendiri baik dalam pikiran maupun tulisan, ternyata merupakan kebiasaan yang dapat meningkatkan daya ingat dan pola pikir. Ini sering dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kecerdasan tinggi.
f. Suka Mengkritik Diri Sendiri
Studi Cornell University pada tahun 1999 menyatakan bahwa orang yang tidak kompeten sering tidak menyadari ketidakmampuan diri mereka, yang menyebabkan penilaian diri yang terlalu tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, berbeda dengan anggapan umum, orang yang kompeten justru lebih cenderung meragukan kemampuan mereka dan sering mengkritik diri sendiri.
g. Sering Khawatir
Penelitian tahun 2015 menemukan korelasi antara kecerdasan verbal dan kecenderungan untuk khawatir. Studi kecil tahun 2011 juga menghubungkan kecemasan dengan kecerdasan, menyatakan bahwa orang berIQ tinggi mungkin lebih banyak kekhawatiran karena pemahaman luas mereka tentang potensi ancaman, mendorong mereka merencanakan cara mengatasi atau menghindari masalah.