SEJARAH
Jurusan
Bahasa dan Sastra Inggris memiliki riwayat dan sejarah yang panjang
mengikuti sejarah Universitas Negeri Padang. Jurusan Bahasa Inggris
sudah berdiri semenjak UNP masih bernama Perguruan Tinggi Pendidikan
Guru (PTPG) di Batusangkar pada tahun 1954. Waktu itu, PTPG memiliki
enam jurusan yaitu Jurusan Bahasa Indonesia, Jurusan Sejarah, Jurusan
Bahasa Inggris, Jurusan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pasti, dan Jurusan
Biologi. Akan
tetapi, ketika itu perkuliahan di PTPG belum berjalan sebagaimana yang
diharapkan sehingga banyak mahasiswa bahasa Inggris yang mencari
peruguran tinggi lain diantaranya pindah ke PTPG Bandung dan PTPG
Malang. Keadaan ini membawa dampak serius terhadap PTPG Batusangkar.
Makin lama jumlah mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris semakin sedikit dan
pada akhirnya jurusan tersebut ditutup. Pada tahun 1956, PTPG
Batusangkar ini diintegrasikan ke dalam FKIP Univesitas Andalas
Bukittinggi yang berkedudukan di Batusangkar sesuai dengan kebijakan
pemerintah waktu itu. FKIP ini bertahan sampai tahun 1958.
Akibat pergolakan di dalam negeri, perkuliahan di FKIP juga mengalami kemacetan sejak tahun 1957 sampai awal 1958. Setelah mengalami kemacetan hingga awal 1958, FKIP Unand diaktifkan kembali pada tanggal 10 Juni 1958. Pada tanggal 1 September tahun 1958 itu juga kedudukan FKIP Unand dipindahkan dari Batusangakr ke Padang. Barulah sesudah tahun 1958 FKIP Unand berkembang lebih mantap. Perguruan tinggi ini bertahan sampai tahun 1964.
Pada 1961, semua kursus B1 di seluruh Sumatera Barat diintegrasikan ke dalam FKIP, yaitu kursus B1 Bahasa Inggris, Sejarah, Bahasa Indonesia, Ilmu Pasti, Perniagaan, dan Pendidikan Jasmani. Dengan demikian, pada waktu otomatis Jurusan Bahasa Inggris dibuka kembali dengan jumlah mahasiswa yang cukup banyak. FKIP Unand ini berada dalam pangkuan Unand sampai tahun 1964.
Pada tahun 1964, lembaga pendidikan FKIP terlepas dari Universitas Andalas dan seterusnya menjadi IKIP Jakarta Cabang Padang. Fakultas-fakultas yang ada waktu adalah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE), Fakultas Keguruan Pengetahuan Sosial (FKPS), dan Fakultas keguruan Sastra dan Seni (FKSS). Jurusan Bahasa Inggris sebagai salah jurusan yang menelorkan guru bahasa asing dimasukkan ke dalam FKSS. Jumlah mahasiswa yang kuliah di fakultas ini makin lama makin banyak. Boleh dibilang bahwa jurusan Bahasa Inggris merupakan primadona bagi masyarakat.
Perkembangan IKIP terus mengalami perubahan. IKIP yang semula berada di bawah naungan IKIP Jakarta akhirnya pada tanggal 30 Agustus 1965, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan PTIP, dijadikan sebagai perguruan tinggi yang berdiri sendiri/ Institut ini memiliki lima fakultas yang mempunyai 14 jurusan, yaitu FIP dengan Jurusan Ilmu Mendidik dan Jurusan Pendidikan Sosial, FKPS dengan Jurusan Civics/ Hukum, FKIE dengan Jurusan Ilmu Pasti, Jurusan Ilmu Hayat, Jurusan Ilmu Alam, dan Jurusan Ilmu Kimia, FKSS dengan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, dan Jurusan Seni Rupa, FKT dengan Jurusan Mesin, Jurusan Sipil dan Jurusan Arsitektur.
FKSS sebagai fakultas yang membina Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris terus mengalami perkembangan pesat. Fakultas ini makin dikenal masyarakat Sumatera Barat karena adanya Jurusan Bahasa Inggris. Mahasiswa yang kuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris datang dari berbagai penjuru tanah air. Tempat perkuliahan kemudian dipindahkan ke Air Tawar Padang.
Semenjak tahun 70-an Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris terus mengalami kemajuan pesat. Program studi ini memiliki dua jenjang program yakni jenjang Sarjana Muda dan Sarjana. Penjenjangan ini berlaku sampai tahun 1979.
Pada tahun 1976 dan 1977, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris membuka program studi tanpa gelar atau program sertifikasi yang dikenal dengan program sertifikat Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) dan Program Sekolah Lanjutan Atas (PGSLA). Program ini ternyata juga mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Banyak sekali tamatan sekolah menengah yang melanjutkan studi ke PGSLP dan PGSLA ini.
Pada tahun 1979, dalam uapaya mengatasi kekurangan guru di seluruh tanah air, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan membuka sejumlah jenjang program studi yakni jenjang D1, D2, D3 dan S1. Sejak itu tidak ada lagi penamaan jenjang Sarjana Muda dan Sarjana. Oleh karena itu, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris juga membuka keempat jenjang program tersebut. Ternyata minat mahasiswa masuk jurusan Bahasa Inggris membludak. Hal ini disebabkan oleh tiadanya pembatasan umur ijazah calon mahasiswa yang diterima.
Sesuai dengan Keputusan Mendikbud tanggal 14 Maret 1983, nama fakultas di IKIP Padang mengalami perubahan. Perubahan itu juga terjadi pada Fakultas keguruan Sastra dan Seni (FKSS) yang diubah menjadi Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS). Dengan perubahan ini, maka nama Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris berubah pula menjadi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Selanjutnya, berbagai perkembangan yang terjadi dalam sistem pendidikan Indonesia ikut pula mewarnai perkembangan IKIP Padang. Kebutuhan akan guru tidak lagi terlalu tinggi sehingga banyak tamatan IKIP yang tidak bisa menjadi guru karena tidak ada lowongan. Keadaan ini membuat kalangan rector IKIP di seluruh tanah air mencoba mencari jalan keluar dengan mengusulkan perluasan mandat IKIP Padang untuk membuka program studi non kependidikan.
Dasar
pemikiran untuk membuka program non kependidikan ini ialah agar lulusan
IKIP memiliki peluang yang lebih banyak untuk mendapatkan pekerjaan di
dunia kerja. Akhirnya pada tahun akademik 1997/1998, sesuai dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud No.
1884/D/I/1997 tanggal 1 Agustus 1997, IKIP Padang mulai menyelenggarakan
berbagai program studi non kependidikan sebagai realisasi dari
perluasan mandat yang diberikan pemrintah. Salah satu program studi non
kependidikan yang dibuka adalah Program Studi Non Kependidikan Bahasa
dan Sastra Inggris.
Lalu pada bulan Agustus 1999, sebagai konsekuensi perluasan mandat, IKIP Padang secara resmi berubah nama menjadi Universitas Negeri Padang. Dengan perubahan ini pula, maka Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) berubah nama menjadi Fakultas Bahasa Sastra dan Seni (FBSS). Perubahan nama FPBS menjadi FBSS membawa perubahan pula terhadap nama Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Jurusan ini kemudian diubah menjadi Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dengan dua program studi yakni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris dan Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris.
Pada saat ini, jumlah mahasiswa untuk Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris hampir dua kali lipat dari jumlah mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris. Untuk Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, jumlah mahasiswa keseluruhan mulai dari angkatan 1999/2000 sampai dengan angkatan 2002/2003 adalah 245 orang, sedangkan untuk Prodi Bahasa dan Sastra Inggris jumlah keseluruhan mahasiswa mulai dari angkatan 1999/2000 sampai dengan 2002/2003 ialah 150 orang. Dengan demikian jumlah mahasiswa untuk kedua prodi saat ini adalah 395 orang.
Pada
tahun 1999 Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris memperoleh Hibah Kompetisi
DUE-Like untuk jangka waktu 5 tahun yang berakhir pada tahun 2003.
Berkat proyek DUE-Like ini Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris mampu
melakukan sejumlah inovasi program diantaranya membangun Laboratorium
CALL dan Resource Center. Selain itu, jurusan mampu membantu dosen
melanjutkan studi dan melakukan program magang. Pada tahun 2006, Jurusan
Bahasa Inggris juga memperoleh Hibah A2 dan A1 pada kedua prodinya.
Beberapa pengembangan dilakukan seperti SALC, CALL, dan penambahan
koleksi perpustakaan. Pada tahun 2012, Fakultas Bahasa dan Seni UNP
memperoleh pengakuan dengan diterimanya sertifikat ISO 9001:2008.
LAB
- Language Laboratory
- Labor CALL
PROGRAM STUDI
Visions of Department of English Language and Literature
In 2020 the Department of Language and English Literature FBS Universitas Negeri Padang become the leading and outstanding department in Indonesia in preparing professional educators in English Language Teaching and Japanese Language Teaching as well as professional non-educational workers in English Language and Literature, devotion to God, independent, and possessing the knowledge of ICT for the interests and glory of the nation.
Missions of Department of English Language and Literature
- Conducting a quality of learning process to produce professional educators in English Language Teaching, Japanese Language Teaching, as well as professional non-educational workers in English Language and Literature, devotion to God independent, and possessing the knowledge of ICT for the interests and glory of the nation.
- Conducting research activities on education and non-education in the field of English language and literature and Japanese language that can be applied in the effort to improve the English language learning, Japanese and English literature and culture.
- Providing services, community services, users in the development and utilization of science. Establishing wider network with relevant institutions both at local and international.
- Conducting scientific activities among lecturers and students in the form of seminars, workshops, and training in the field of English language teaching and Japanese language teaching as well as professional non-educational workers in English Language and Literature
- Using knowledge and technology that are related to learning as well as non English language learning and English Literature as well as Japanese language.
Aims of Department of English Language and Literature
- Preparing educators and professional workers in the field of English Language and Literature and Japanese Language teaching who have nationalism, adaptive to the development of science, technology and culture.
- Preparing educators and professional workers who have knowledge and skills that are appropriated with the needs so that they are accepted in the business world and industry.
- Developing research in the field of English language teaching and Japanese language teaching.
- Developing research in linguistics and literature and arts.
- Conducting community service in the field of English language teaching, Japanese language teaching as well as English Language and Literature.
Values:
- Having moral and religious values.
- Having an ethical personal attitude and upholding the code of ethics of the academic community
- Having high scientific integrity and honesty.
- Respect to the other academic staffs, administrative staffs, peers, and alma mater.