Loading...
world-news

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALI JAGA - ILMU PERPUSTAKAAN (IP)


Akreditasi

A

Strata

S1

Perminatan

SAINTEK

Website

https://ip.uin-suka.ac.id/

Sekilas Tentang ILMU PERPUSTAKAAN (IP)

SEJARAH

Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, pendidikan menjadi hal yang utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan perpustakaan akan melahirkan pustakawan profesional yang akan menggerakkan profesi dan sumber daya lain serta mengembangkan perpustakaan dalam rangka menunjang pembangunan umat manusia pada kurun waktu yang tidak terbatas.
Pembangunan di bidang pendidikan mempunyai arti dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, bahkan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Penyelenggaraan pendidikan merupakan amanah konstitusi sebagaimana tertuang dalam alenia IV pembukaan UUD 1945 dan pasal I UUD 1945 dan merupakan tanggung jawab semua pihak.
Dalam sejarahnya, pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan tinggi telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga sebagai salah satu pendidikan tinggi, khususnya Fakultas Adab juga telah ikut andil dalam menyelengarakan pendidikan tinggi dalam upaya menyiapkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
IAIN Sunan Kalijaga dalam hal ini Fakultas Adab dituntut akomodatif terhadap dinamika dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun perkembangan masyarakat. Pada dasa warsa terakhir apalagi pada abad ke-21 ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang menakjubkan. Konsekuensi logis dari perkembangan ilmu pengetahuan tersebut ialah terjadi perubahan yang demikian cepat dalam masyarakat, termasuk perkembangan institusi pendidikan dasar dan menengah : MI/SD, MTs/SLTP, MA/SMU.
Bagi IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi, menyelenggarakan pendidikan perpustakaan dan informasi merupakan tuntutan tersendiri untuk mendidik dan mencetak tenaga sarjana dalam bidang perpustakaan khususnya, dan pengelola bidang informasi pada umumnya.
Rencana pembukaan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S-1) merupakan pengembangan Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (D-3) yang telah diselenggarakan pada Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga sejak tahun 1998 hingga sekarang. Rencana ini juga merupakan tindak lanjut surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depatemen Agama dengan nomor: 2417/D/T/2001 tanggal: 19 Juli 2001 tentang Tindak Lanjut Wider Mandate. 
Surat Dirjen Dikti tersebut menjelaskan bahwa IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta diperkenankan untuk mengajukan usulan pembukaan program studi umum untuk S-1 Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada tahun ajaran 2002/2003. Program D-3 telah memiliki berbagai sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraan program S-1, diantaranya adalah tenaga dosen, tenaga laboran, ruang-ruang jurusan yang meliputi ruang kuliah, ruang laboratorium komputer dan internet, perpustakaan mini/ruang baca, ruang administrasi, dan ruang dosen serta didukung oleh adanya Perpustakaan pusat berbasis LAN (Local Area Network) dan internet dengan jumlah koleksi mencapai 101.000 eksemplar, yang rencananya akan menjadi leading library bagi digitalisasi perpustakaan seluruh IAIN di Indonesia. Dengan demikian, rencana pembukaan program studi ini selaras dengan wider mandate yang ditawarkan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional di atas.
Rencana pembukaan jurusan ini juga didasarkan pada kecenderungan yang terjadi dewasa ini di negara-negara maju yang lulusan sarjana ilmu perpustakaannya tidak lagi hanya bekerja pada organisasi yang berbentuk perpustakaan seperti sebelumnya, tetapi banyak lulusan yang bekerja di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan muatan informasi (information contents) di perusahaan-perusahaan swasta dan instansi pemerintah. Ini berarti bahwa lapangan kerja baru bagi lulusan sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi terbuka lebar.
Atas dasar fenomena dan kerangka dasar pikiran itu, maka sudah menjadi suatu keharusan bagi 1AIN untuk ikut andil dalam pengembangan ilmu-ilmu perpustakan dan informasi, sehingga IAIN menjadi semakin nyata kontribusinya sebagai lembaga pendidikan tinggi. Untuk itu, IAIN Sunan Kalijaga Fakultas Adab telah membuka Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan konsentrasi keahlian di bidanh ilmu perpustakaan dan teknologi informasi.
Sasaran yang ingin dicapai oleh Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi ini dalam jangka pendek adalah untuk mempersiapkan pengelola perpustakaan dan informasi yang profesional untuk seluruh lembaga yang membutuhkan. Dalam jangka panjang, secara kelembagaan Fakultas Adab khususnya Program Studi Ilmu Perpustakaan tersebut diharapkan dapat menjadi basis yang fundamental dan vital sebagai cikal bakal (embrio) pengembangan program studi non-keagamaan atau program studi umum di IAIN Sunan Kalijaga yang akan segera berubah menjadi sebuah universitas.

Pentingnya Pendidikan Kepustakawanan di IAIN Sunan Kalijaga

Dari pengalaman tahun-tahun lalu animo calon mahasiswa IAIN yang memilih Program Studi D3 Perpustakaan dan Informasi cukup besar. Hal ini ditunjukkan oleh data yang diambil dari Biro kemahasiswaan dan registrasi, pada tahun ajaran 2001/2002 untuk program studi tersebut sejumlah 256 orang dan hanya sejumlah 80 orang yang tertampung atau 12% dari pendaftar, sehingga satu orang calon mahasiswa harus bersaing dengan tujuh orang untuk mendapatkan satu kursi. Sedangkan tahun 1999/2000 jumlah pendaftamya 426 orang dan yang diterima 47 orang (11% dari pendaftar), sehingga satu orang calon mahasiswa harus bersaing dengan delapan orang untuk mendapatkan satu kursi. Dari data di atas terlihat bahwa animo lulusan SLTA untuk masuk program Diploma Perpustakaan dan Infromasi Islam di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sangat besar sehingga program ini sangat layak ditingkatkan menjadi Program Strata-1.
Saat ini Program Studi D3 Perpustakaan dan Informasi Islam secara organisatoris berada di bawah Fakultas Adab. Jumlah Mahasiswa secara keseluruhan sampai saat ini adalah sekitar 276, masing-masing 48 orang untuk angkatan 1998 dan 1999, 93 orang ( dua kelas) untuk angkatan 2000, dan 87 orang (dua kelas) untuk angkatan 2001. Program ini mulai dibuka pada tahun 1998 dan pertama kali menghasilkan alumni pada bulan Agustus 2001 sebanyak 32 orang dan pada April 2002 diperkirakan akan meluluskan angkatan kedua sebanyak 40 orang.
Program studi ini memiliki keunggulan di bidang pengajaran Informasi Islam yang tidak dimiliki oleh Program Studi Perpustakaan lain, dan didukung oleh banyaknya literatur keislaman yang ada di perpustakaan IAIN Sunan Kalijaga. Alumni Ahli Madya Perpustakaan yang masih sangat terbatas secara kuantitas ini telah dimanfaatkan oleh IAIN Sunan kalijaga, STAIN, madrasah, LSM, dan Pondok Pesantren untuk bekerja sebagai tenaga praktisi perpustakaan.
Kenyataan pada saat ini bahwa pendidikan kepustakawanan di Indonesia masih tergolong langka (sedikit). Baru ada empat perguruan tinggi (UI, UNPAD, UNINUS, YARSI, dan IAIN (UIN) Syarif Hidayatulloh Jakarta) yang menyelenggarakan pendidikan perpustakaan tingkat S-1. Ditinjau secara geografis, seluruh penyelenggara pendidikan perpustakaan tingkat S-1 ini berlokasi di Pulau Jawa bagian Barat. Sedangkan Pendidikan perpustakaan tingkat S-1 di Pulau Jawa bagian Tengah dan Timur belum ada sama sekali. Dan diantara 14 IAIN, hanya IAIN Jakarta yang menyelenggarakan pendidikan S-1 di bidang perpustakaan. Oleh karena itu, rencana menyelenggarakan pendidikan perpustakaan di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sampai pada tingkat S-1 perlu didukung sepenuhnya oleh berbagai pihak.
Lulusan Fakultas Adab Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi diarahkan untuk menghadapi tantangan kompetisi pada abad XXI, baik dalam bidang profesi yang sama maupun dengan profesi-profesi lain, baik dalam skala nasional, regional maupun intemasional. Oleh sebab itu, lulusannya diproyeksikan untuk menjadi sarjana yang ahli dalam bidang perpustakaan dan informasi sekaligus berakhlak karimah, sehingga mampu mengimplementasikan ilmunya berdasarkan nilai-nilai lslam.
Kebutuhan pasar akan tenaga sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi masih terbuka lebar. Hal itu disebabkan oleh kenyataan-kenyataan sebagai berikut:
Pertama, lulusan yang dihasilkan oleh perguruan-perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan kepustakawanan belum mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja dalam bidang pengelolaan informasi pada umumnya, dan informasi keislaman pada khususnya. Masih sangat banyak perpustakaan -- jumlahnya ribuan -- baik perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, maupun perpustakaan perguruan tinggi yang belum mempunyai karyawan berpendidikan formal setingkat akademi maupun universitas dalam bidang perpustakaan. Diselenggarakannya pendidikan Program S-1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang berkosentrasi di bidang keislaman di IAIN Sunan Kalijaga dapat dikatakan sebagai jawaban atas kebutuhan pasar kerja dalam bidang pengelolaan informasi keislaman.
Kedua, di Indonesia, terdapat 14 IAIN, 33 STAIN, 25 Kanwil Departemen Agama, Perguruan-perguruan Tinggi Islam, Pesantren-pesantren, lembaga-lembaga keIslaman, perpustakaan-perpustakaan khusus yang tidak semua perpustakaannya dikelola secara profesional. Hal ini dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang benar-benar terdidik secara formal di bidang perpustakaan sehingga perpustakaan-perpustakaan itu kebanyakan dipimpin oleh tenaga non-perpustakaan.
Ketiga, dengan dihasilkannya sejumlah alumni Ahli Madya di bidang perpustakaan (D-3) menyebabkan piramida ketenagaan bidang perpustakaan di beberapa organisasi menjadi tidak serasi. Para alumni Ahli Madya sebagai tenaga para-profesional yang bekerja di berbagai perpustakaan dan unit-unit informasi lainnya banyak yang dipimpin oleh tenaga non perpustakaan. Hal ini menjadi salah satu kendala yang menyebabkan terjadinya kesenjangan dalam komunikasi manajemen sehingga menyulitkan pengembangan organisasi perpustakaan. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa kebutuhan tenaga sarjana ilmu perpustakaan menjadi kebutuhan yang urgen untuk sesegera mungkin dapat dipenuhi.
Keempat, perkembangan teknologi informasi yang merambah dunia perpustakaan sangat membutuhkan tenaga-tenaga manajerial yang memenuhi kualifikasi sarjana yang tidak bisa ditangani lulusan D-3 Ilmu Perpustakaan. Sementara alumni D-3 tersebar di seluruh wilayah Indonesia khususnya di wilayah Jawa bagian Tengah dan Timur.


Kronologi Penyelenggaraan Program Studi
Berikut ini adalah kronologi penyelenggaraan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang dimulai dari pembukaan D3 Perpustakaan dan Informasi Islam hingga Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan.

Pada awalnya, gagasan pendirian program studi D3 ilmu perpustakaan dan informasi islam Fakultas Adab, berasal dari Dekan Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Drs. H. Taufiq Dardiri, SU) dan Dra. Labibah. Pada saat pak Dekan Adab mengikuti Workshop Managemen di Montreal, beliau berdiskusi dengan Dra. Labibah (waktu itu masih dosen Fak. Tarbiyah) tentang rencana strategis pendirian program studi ilmu perpustakaan dan informasi islam, sebagai bentuk kepedulian terhadap langkanya pustakawan profesional dan untuk pengembangan fakultas Adab. Hasil diskusi beliau berdua, ini menjadi hasil worskhop managejemen di Montreal dari tim IAIN Yogyakarta dan dibawa pulang ke Jogja.

Sepulang dari Montreal, Pak Taufiq A. Dardiri, lebih menfokuskan pendirian Prodi ini secara lebih intensif pada tataran yang lebih operasional.


Pada tanggal 10 Mei 1997 Dekan Fakultas Adab, Drs. H. Taufiq A Dardiri, SU menerbitkan Surat Keputusan Nomor : 46/1997 tentang Pembentukan Satuan Tugas Persiapan Pembukaan Program Studi Ilmu Perpustakaan, yang bertugas melakukan studi banding, studi kelayakan dan penyusunan kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan. Sebagai penannggung jawab dalam Satgas ini adalah Drs. H. Taufiq A. Dardiri, S.U dan ketuanya adalah Drs.H. Ali Abu Bakr Basalamah,M.A. dengan beberapa angggota. Sewaktu menjelang pembukaan Tahun Akademik 1998/1999 dibentuk panitia kecil terdiri dari Drs. H. Taufiq A. Dardiri, S.U., Drs.Fuady Aziz, Drs.H.Syihabuddin Qalyubi, Lc, Drs. Lasa HS, Drs Umar Sidiq, SIP, dan Anis Masruri, S.Ag, SIP. bertugas menyusun kurikulum yang bersifat sementara dengan harapan kelak sesudah perkuliahan berjalan kurikulum tersebut bisa ditinjau kembali.
SK Rektor no 55 a/1998 tanggal 9 Mei 1998 yang diperkuat dengan SK Dirjen Binbaga Islam no. E/369/1998 tanggal 18 November 1998 menyatakan pembukaan Proram D3 Perpustakaan dan Informasi Islam. (Ini merupakan nama yang original dari program studi ini. Pencatuman kata Islam pada nama program studi ini dimaksudkan agar segera mendapat pengakuan dari DEPAG RI, sebab pada waktu itu IAIN Sunan Kalijaga belum berubah menjadi UIN seperti sekarang ini, sehingga meskipun sebenarnya prodi Ilmu perpustakaan ini merupakan prodi umum, tidak bisa bernaung secara akademik di bawah Departemen Pendidikan Nasional)
Pada tanggal 19 Juni 1998 diterbitkan SK Rektor no 121/Ba 0/A/1998 tentang pengangkatan pengelola Program D3 PII dengan ketua Drs Fuady Aziz dan Sekretaris Drs.H.Syihabuddin Qalyubi, Lc. Kedua personalia ini disamping ditugasi mengelola pekerjaan rutin jurusan juga ditugasi mempersiapkan peninjauan kembali kurikulum.
Pada tanggal 5 s.d.6 Juli 1999 di Aula Perpustakaan Pasca Sarjana IAIN diselenggarakan Lokakarya Penyempurnaan Kurikulum Program D3 PII yang dihadiri oleh seluruh dosen prodi Ilmu perpustakaan Fakultas Adab baik dosen tetap maupun dosen luar biasa, dengan nara sumber Drs. Zulfikar Zein, MA dari Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan Dra. Labibah, M.LIS, yang baru menyelesaikan studi pada Graduate School of Library and Information Studies (GSLIS) McGill University Canada melalui ICIHEP (Indonesia Canada Islamic Higher Education Project). Lokakarya ini dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Atho Mudzhar. Karena pada lokakarya ini terjadi musibah yaitu meninggalnya ketua Program D3 Perpustakaan dan Informasi Islam, Drs. H. Fuady Aziz, maka lokakarya tersebut tidak memperoleh hasil yang maksimal, dan penyusunan draft perbaikan kurikulum diserahkan kepada Anis Masruri, S.Ag., SIP., salah seorang peserta termuda dalam lokakarya tersebut. Meskipun demikian dengan kegiatan lokakarya ini dapat disusun kembali kurikulum dan distribusi mata kuliah yang sedikit mengalami perbedaan dari kurikulum yang sebelumnya, sehingga pada waktu itu dikenal ada 2 kurikulum, yaitu kurikulum 1998 yang diberlakukan khusus kepada mahasiswa angkatan 1998/1999, dan kurikulum 1999 yang diberlakukan untuk mahasiswa angkatan 1999/2000 dan sesudahnya.
Pada tanggal 4 s.d. 13 September 2000 di hotel Satyanugraha Sorowajan Yogyakarta diselenggarakan ”Workshop Pengembangan Program Studi D 3 Perpustakaan dan Informasi Islam”. Panitia penyelenggara workshop ini adalah Drs. H. Syihabuddin Qalyubi, MA., Ali Sodikin, M.Ag., M. Solihin Ariyanto, S.Ag., SIP., dan Riswinarno, SS. Adapun Narasumbernya adalah Drs. Wahyudi Kumorotomo, MA., dari Fisipol Universitas Gadjah Mada, Drs. Hamruni, M.Si. dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, Dra. Labibah, M.LIS. dari Program Studi D3 Perpustakaan dan Informasi Islam Fakultas Adab, dan Kakanwil Depag Propinsi DIY, Drs. H. Sudijono. Pada workshop ini dibahas tentang proses dan desain pembelajaran, analisis SWOT Program Studi, dan masukan dari stakeholder yaitu kepala KANWIL DEPAG Yogyakarta. Setelah workshop ini usai terbentuklah Tim Pengembangan Program D3 PII yang bertugas untuk memonitoring dan mengevaluasi proses pembelajaran yang bersidang minimal pada setiap menjelang awal semester .
Pada bulan Juni 2001 Ketua dan Sekretaris Jurusan Perpustakaan dan Informasi Islam, (Drs.H.Syihabuddin Qalyubi, Lc dan Dra. Labibah, MLIS) mendapat undangan dari British Embasy untuk mengikuti Benchmarking on Curriculum di hotel Novotel Bogor yang diikuti oleh sejumlah pengelola pendidikan dan praktisi perpustakaan se Indonesia. Pada kesempatan ini Prof.Dr. Sulistyo Basuki memperkenalkan MKBK dan rencana mata kuliah muatan nasional bagi Jurusan Ilmu Perpustakaan yang dapat dipakai sebagai standardisasi Jurusan Ilmu Perpustakaan se-Indonesia. Yang paling penting pada acara ini adalah utusan dari Program Studi D3 Perpustakaan dan Informasi Islam Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat berbincang-bincang dengan Prof. Dr. Sulistyo Basuki tentang kemungkinan pembukaan S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pada tanggal 19 Juli 2001 diterbitkan surat Dirjen DIKTI Departemen Pendidikan Nasional yang ditujukan kepada Dirjen Binbaga Islam DEPAG no. 2417/D/T/2001 tentang Tindak lanjut Wider Mandate. Pada surat itu antara lain disebutkan bahwa IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta diperkenankan untuk mengajukan usulan pembukaan program studi umum untuk S-1 jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada tahun akademik 2002/2003.
Dra. Labibah, M. LIS, Sekretaris Prodi D3 Perpustakaan dan Informasi Islam Fakultas Adab dan Anis Masruri, S.Ag., SIP. mulai merancang dan menyusun proposal untuk pembukaan S1 Prodi Ilmu Perpustakaan. Proposal ini dibuat berdasarkan hasil penelitian Dra. Labibah, M.LIS. tentang Program Studi Ilmu Perpustakaan yang diselenggarakan di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, serta dari hasil pengalaman dan pengamatan beliau pada waktu kuliah S2 di McGill University Canada. Usaha kedua orang ini menghasilkan draft proposal pembukaan S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Proposal ini kemudian diajukan kepada Dekan Fakultas Adab untuk diteruskan kepada Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, agar dapat diusulkan ke Departemen Agama maupun Departemen Pendidikan Nasional. Namun demikian, proposal ini dikembalikan lagi ke jurusan karena dianggap kurang sesuai dengan peraturan Departemen Pendidikan Nasional tentang persyaratan pembukaan Program Studi baru.
Dosen-Dosen Program Studi D3 Perpustakaan dan Informasi Islam menyusun kembali proposal yang semula dibuat oleh Dra. Labibah, M.LIS. dan Anis Masruri, S.Ag., SIP. ini untuk disesuaikan dengan peraturan dan tata cara pembukaan program studi baru yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan proposal yang seringkali dilaksanakan di rumah Drs. Umar Sidik, SIP. dan Drs. Tri Septiyantono, M.Si. tanpa mengenal waktu ini, dibuat secara bersama-sama oleh Drs. Umar Sidik, SIP., Drs. Tri Septiyantono, M.Si., Anis Masruri, S.Ag., SIP., Sri Rohyanti Zulaikha, S.Ag., SIP. dan M. Solihin Ariyanto, S.Ag., SIP. Kelima orang ini dibantu oleh Drs. Purwono, SIP., M.Si., Drs. Lasa Hs. M.Si., dan Drs. Djazim Rohmadi, M.Si. Pada waktu itu yang menjadi Ketua Jurusan Adalah Drs. H. Syihabuddin Qalyubi, Lc., M.Ag. Beliau seringkali datang ke lokasi untuk mengkoordinir dan memonitor proses penyusunan Proposal S1 tersebut. Kegiatan yang seringkali berakhir hingga tengah malam ini menghasilkan Proposal Pembukaan Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta setebal kurang lebih 1000 halaman. Penyusunan Proposal ini mengacu kepada aturan Departemen Pendidikan Nasional tentang persyaratan pembukaan program studi baru.
Drs. H. Syihabuddin Qalyubi, MA. membawa dan menyerahkan Proposal Pembukaan Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sudah jadi kepada Prof. Dr. Sulistyo Basuki di Jakarta untuk meminta masukan dan evaluasi yang waktu itu beliau masih sebagai Komite Disiplin Ilmu Perpustakaan. 
Pada tanggal 8 s.d. 10 Februari 2002 di Kaliurang diselenggarakan diskusi yang cukup intens tentang pendirian S1 IPI dan penyusunan kurikulumnya. Diskusi ini dimanage oleh Drs. Tri Septiantono, MSi dan diikuti oleh seluruh dosen D3 Perpustakaan dan Informasi. Pada diskusi ini dirancang 2 konsentrasi yaitu konsentrasi Perpustakaan dan konsentrasi Teknologi Informasi, dengan menyiapkan matakuliah-matakuliah pilihan.
Pada tanggal 15 Mei 2002 diterbitkan SK Rektor tentang Penyelenggaraan Pendidikan Program Sarjana (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada fakultas Adab Tahun Akademik 2002/2003. Surat Keputusan Rektor ini dikeluarkan sebagai dasar penyelenggaraan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Adab, sambil menunggu keluarnya izin operasional penyelenggaraan baik dari Departemen Agama maupun dari Departemen Pendidikan nasional. Hal ini berdasarkan pertimbangan dari Komite Disiplin Ilmu bidang Ilmu Perpustakaan, karena menunggu keluarnya izin operasional dari Departemen Pendidikan Nasional membutuhkan waktu yang cukup lama.
Pada tanggal 5 s.d. 8 Agustus 2002 di hotel Vidi diselenggarakan ”Workshop S1/D3 Development”. Workshop ini diikuti oleh 12 dosen Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan 3 orang dosen tamu yaitu dari STAIN Surakarta dan IAIN Antasari Sulawesi Selatan, dengan nara sumber Prof. Dr. Jamshed Behesti dan Prof. Dr. Andrew Large dari McGill University Canada. Workshop ini diselenggarakan atas kerjasama Departemen Agama-CIDA yang tertuang dalam project IISEP. Pada workshop ini berhasil dirumuskan visi , misi, dan tujuan jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, lalu di-breakdown menjadi beberapa kompetensi. Dari setiap kompetensi di-breakdown lagi menjadi beberapa mata kuliah, sehingga setiap mata kuliah memiliki hubungan dengan visi, misi, dan tujuannya. 
Setelah workshop tersebut, kemudian diikuti oleh beberapa workshop dan rapat-rapat lainya baik yang diselenggarakan oleh institut fakultas maupun jurusan, yang pada intinya adalah menyusun kembali kurikulum dengan sistematika yang berbeda-beda. 
Pada tahun 2003, Dekan Fakultas Adab menugaskan Anis Masruri, S.Ag., SIP., M.Si. dan Nurdin Laugu, S.Ag., SS. untuk membawa proposal Pembukaan S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi dan menyerahkan kepada Menteri Agama RI, Direktur Jenderal Departemen Agama RI, Direktur Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Depag RI., dan Prof. Dr. Sulistyo Basuki. Usaha ini dilakukan agar SK pendirian atau izin operasional Prodi S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab segera diperoleh mengingat Program Studi ini hampir meluluskan mahasiswa angakatan pertamanya. Upaya ini belum mendapatkan hasil yang maksimal, sebab Departemen Agama merencanakan akan menerbitkan SK bersamaan dengan prodi-prodi umum lainnya yang diajukan oleh IAIN dalam rangka perubahan menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Karena usaha yang dilakukan sendiri oleh Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi maupun oleh Fakultas Adab belum memperoleh hasil maksimal, maka usaha ini kemudian dilakukan bersama-sama dalam Kelompok Kerja (POKJA) Akademik IAIN Sunan Kalijaga yang juga sedang menyusun proposal untuk memperoleh izin operasional prodi-prodi umum dalam rangka transformasi IAIN menjadi UIN. Wakil dari Prodi Ilmu Perpustakaan yang terlibat dalam kegiatan Pokja Akademik adalah Drs. H. Syihabuddin Qalyubi, MA. dan M. Solihin Ariyanto, S.Ag., SIP.
Pada awal tahun 2004, di Wisma LPP, Pembantu Rektor Bidang Akademik, Prof. Drs. Akh. Minhaji, M.A., Ph.D dan Pokja Akademik yang dipimpin oleh Dra. Meizer Nahdi, M.Si. mengadakan pertemuan dengan Tim dari Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional untuk mengadakan studi kelayakan dan evaluasi proposal pembukaan prodi-prodi umum. Semua dosen yang ditugaskan menyusun proposal program studi umum diminta untuk mempresentasikan proposalnya. Sedangkan wakil dari Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi adalah M. Solihin Aryanto, S.Ag., SIP. dan Anis Masruri, S.Ag., SIP., M.Si. Kedua orang tersebut mempresentasikan dan mempertahankan proposal pembukaan S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di hadapan Tim dari DIKTI. Hanya sayangnya dalam sidang tersebut, pihak DIKTI mengharuskan menghilangkan kata informasi pada nama Program studi yang diajukan. Kedua wakil dari Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi ini telah memberikan argumentasi dengan membandingkan dengan nama jurusan ilmu perpustakaan dan informasi yang di gunakan di berbagai tempat baik dalam negeri maupun luar negeri. Namun, argumentasi tersebut tidak berhasil, sebaba tim dari Dikti berpedoman pada nomenklatur keilmuan yang ada di Departemen Pendidikan Nasional. Pada nomenklatur tersebut hanya ada nama Program Studi Ilmu Perpustakaan. Dengan demikian, Proposal yang diajukan tersebut harus direvisi dalam waktu semalam.
Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2004 tentang Perubahan IAIN Sunan Kalijaga menjadi UIN Sunan Kalijaga. Dalam SK ini Prodi yang dizinkan di antaranya adalah Prodi Ilmu Perpustakaan. Dalam SK tersebut Program Studi Ilmu Perpustakaan berada pada Fakultas Sosial dan Humaniora. Setelah diadakan beberapa pertemuan, baik di tingkat Fakultas maupun di tingkat Universitas, akhirnya diputuskan bahwa Program Studi Ilmu Perpustakaan tetap berada di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pada tahun akademik 2004/2005 Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta membuka S1 Kelas Khusus. Program S1 Kelas Khusus ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kualitas dan kompetensi pustakawan atau calon pustakawan yang telah mempunyai gelar minimal diploma. 


Dasar Penyelenggaraan
Seiring dengan tuntutan kebutuhan dalam masyarakat dan permintaan lapangan kerja maka IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang selama ini dipercaya oleh pemerintah (Departemen Agama) dan masyarakat untuk menghasilkan seorang sarjana muslim yang memiliki keahlian dalam ilmu pengetahuan agama Islam dan memiliki pengetahuan yang luas tentang budaya bangsanya harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan tuntutan tersebut. Dalam usaha untuk menyelaraskan diri dengan dinamika tersebut maka IAIN mulai mengembangkan diri sesuai dengan mandat yang diperluas (IAIN with wider mandate). Oleh karena itu, IAIN terus meningkatkan dan memperluas daya tampung maupun cabang-cabang ilmu yang diajarkan di dalamnya tidak hanya berkisar pada ilmu-ilmu agama.
Salah satu fakultas yang mulai melaksanakan pengembangan IA1N with wider mandate adalah Fakultas Adab (Fakultas Sastra di IAIN) dengan dibukanya Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang terdiri darl Program Strata-1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi dan Program Studi D-3 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam. 
Kedua program studi tersebut didirikan untuk menghasilkan tenaga pendidik profesional yang mampu memadukan antara ilmu agama dengan ilmu umum khususnya perpustakaan dan informasi. Seperti yang sudah diketahui bahwa selama ini terjadi dikotomi antara ilmu agama di satu sisi dengan ilmu umum di sisi yang lain. Hal tersebut terjadi karena contain ilmu umum yang diajarkan di sekolah sejak dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Umum maupun Kejuruan tidak ada nuansa ataupun keterkaitannya sama sekall dengan agama. Akibatnya siswa yang gemar mempelajari ilmu umum cenderung semakin jauh dari ilmu agama sedangkan siswa yang gemar mempelajari ilmu agama cenderung mengabaikan ilmu umum.
Dengan sistem pendidikan 2 in 1 (agama dan sains dalam satu wadah ilmu perpustakaan dan informasi) tersebut maka alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi mempunyai keunggulan komparatif dibandingkan dengan program studi-program studi yang telah ada selama ini. Dalam hal ini Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi telah mengemban dan menjalankan misi mulia untuk mendidik generasi bangsa yang mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sekaligus memiliki keimanan dan ketaqwaan (imtaq) yang kuat.
Dengan kondisi generasi bangsa yang saat ini diduga sedang mengalami krisis dan dekadensi moral terendah sepanjang sejarah bangsa ini maka sungguh sangat tepat apabila keberadaan alumni Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi tidak hanya diterima di kalangan/lingkungan Departemen Agama saja tetapi juga di seluruh lembaga lain yang bergerak dalam bidang perpustakaan dan informasi baik pemerintah maupun swasta. Berdasarkan basis ilmu seperti yang sudah disebutkan di atas, diharapkan tenaga pengelola perpustakaan dan informasi yang dihasilkan oleh Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi dapat turut serta memajukan bangsa ini dengan ilmu-ilmu perpustakaan dan informasi yang bernuansa agama (Islam) sehingga kualitas keimanan din ketaqwaan masyarakat akan semakin kuat. Kemampuan untuk mengaitkan teknologi informasi (ilmu pengetahuan umum) dengan keyakinan agama sejak dini akan sanggup meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan mahasiswa sehingga akan membentuk moral bangsa yang baik dan kuat sejak usia dini.
Dengan adanya dukungan dari Departemen Pendidikan Nasional maka kegiatan tersebut di atas diharapkan akan semakin terus berkembang dan meningkat seiring dengan dinamika perubahan dalam masyarakat baik regional maupun internasional serta dalam upaya untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 
Dasar penyelenggaraan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah sebagai berikut:

  1. Keputusan Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, No. 14 Tahun 2001 tanggal 16 Februari 2001, Tentang Pemberlakuan Statuta IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2001 Pasal 39 ayat (1) dinyatakan bahwa jenis-jenis jurusan/ program studi pada setiap fakultas, penambahan dan penutupannya ditetapkan oleh Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam atas usul Dekan melalui Rektor dengan persetujuan senat institut, dan ayat (2) dinyatakan bahwa program studi atau jurusan tertentu yang pendiriannya memerlukan persetujuan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, dibuka sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keputusan Rektor tersebut dapat dipahami sebagai suatu peluang sekaligus tantangan bagi IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk menyelenggarakan program pendidikan S-1 jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang berkonsentrasi keislaman.
  2. Surat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 2417/D/I/2001 perihal Tindak Lanjut Wider Mandate yang salah satu isinya adalah memperkenankan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk mengajukan usulan pembukaan Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan (Konsentrasi Perpustakaan Islam).
  3. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 108 /DIKTI/Kep/2001 tentang Pedoman Pembukaan Program Studi Dan/Atau Jurusan Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan Tinggi.
  4. Surat Keputusan Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Nomor 65 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  5. Rekomendasi dari Menteri Pendidikan Nasional Nomor 05/MPN/HK/1004 (2004?) tanggal 23 januari 2004, dan Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2004 tentang Perubahan IAIN Sunan Kalijaga menjadi UIN Sunan Kalijaga. Dalam SK ini Prodi yang dizinkan penyelenggaraannya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di antaranya adalah Prodi Ilmu Perpustakaan.

LAB
  • LAB KOMPUTER
PROGRAM STUDI

Visi

Unggul dan terkemuka dalam pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi berbasis keislaman di tingkat internasional pada tahun 2038.

Misi

  1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi berbasis keislaman bertaraf internasional.
  2. Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas internasional dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi berbasis keislaman bagi kepentingan akademik dan masyarakat berbasis keislaman.
  3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang berkualitas dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi berbasis keislaman bagi kepentingan akademik dan masyarakat.
  4. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak baik nasional maupun internasional untuk meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam ilmu perpustakaan dan informasi berbasis keislaman.
  5. Meningkatkan peran serta program studi dalam pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi bagi masyarakat berbasis keislaman.

Tujuan

  1. Menghasilkan sarjana yang memiliki kemampuan akademik dan berpikir kritis serta beriman, berakhlak mulia, mandiri dan memiliki rasa tanggung jawab sosial kemasyarakatan dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi, dan memiliki kemampuan dalam teknologi informasi dan komunikasi berbasis keislaman.
  2. Menghasilkan pengembangan keilmuan yang berkualitas internasional, yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan keislaman dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi.
  3. Menghasilkan penelitian yang berkualitas internasional dalam kajian ilmu perpustakaan dan informasi berbasis keislaman.
  4. Menghasilkan pengabdian yang berdaya saing internasional dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi untuk kepentingan masyarakat baik secara nasional maupun regional dan internasional.
  5. Menghasilkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional dalam pengembangan bidang ilmu perpustakaan dan informasi.