Loading...
world-news

Sumber Sejarah Materi Sejarah Kelas 10


Sejarah merupakan ilmu yang berusaha merekam, menafsirkan, dan menjelaskan perjalanan kehidupan manusia di masa lalu. Tanpa adanya bukti atau jejak yang dapat diverifikasi, sejarah akan berubah menjadi sekadar cerita atau mitos. Di sinilah pentingnya sumber sejarah sebagai fondasi utama dalam kajian sejarah. Sumber sejarah tidak hanya berupa catatan tertulis, tetapi juga mencakup benda, lisan, hingga tinggalan budaya yang dapat memberikan gambaran tentang peristiwa masa lampau.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian sumber sejarah, klasifikasinya, contoh-contoh nyata, metode kritik sumber, hingga relevansinya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan modern.


Pengertian Sumber Sejarah

Secara umum, sumber sejarah adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merekonstruksi masa lalu. Sumber ini memberikan informasi, data, atau bukti mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi. Dalam ilmu sejarah, sumber sejarah menjadi elemen kunci agar suatu tulisan atau penelitian bersifat ilmiah, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sejarawan Belanda, J. Romein, menyebut sumber sejarah sebagai “jejak kaki masa lalu” (footprints of the past). Artinya, apa pun yang ditinggalkan manusia—baik berupa benda, tulisan, maupun tradisi—dapat dijadikan rujukan untuk memahami peristiwa yang sudah berlalu.


Klasifikasi Sumber Sejarah

Sumber sejarah dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Berikut adalah pembagian yang paling umum:

1. Berdasarkan Bentuknya

a. Sumber Tertulis
Merupakan sumber berupa teks atau dokumen yang merekam peristiwa. Contoh: prasasti, naskah kuno, catatan kerajaan, arsip, surat kabar, hingga buku.

b. Sumber Lisan
Informasi yang diperoleh melalui cerita dari generasi ke generasi, biasanya berbentuk tradisi lisan, wawancara, atau kesaksian langsung. Misalnya cerita rakyat, legenda, atau testimoni saksi sejarah.

c. Sumber Benda (Artefak)
Sumber berupa peninggalan fisik yang dapat memberikan gambaran kehidupan masyarakat masa lalu. Contoh: candi, keris, mata uang, pakaian adat, rumah tradisional, dan fosil.


2. Berdasarkan Kedekatannya dengan Peristiwa

a. Sumber Primer
Sumber yang berasal langsung dari masa peristiwa tersebut terjadi. Misalnya prasasti Ciaruteun peninggalan Kerajaan Tarumanegara atau teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

b. Sumber Sekunder
Sumber yang berasal dari penafsiran, analisis, atau salinan dari sumber primer. Misalnya buku sejarah yang ditulis sejarawan modern tentang kerajaan Majapahit.

c. Sumber Tersier
Sumber yang bersifat ringkasan dari sumber sekunder, seperti ensiklopedia atau catatan singkat dalam kamus sejarah.


3. Berdasarkan Wujudnya

  • Artefak: benda buatan manusia (perhiasan, senjata, perkakas).

  • Ecofact: benda alami yang berkaitan dengan kehidupan manusia (fosil, tulang, sisa tumbuhan).

  • Fitur: peninggalan permanen yang tidak dapat dipindahkan (candi, benteng, makam).


Contoh-Contoh Sumber Sejarah

Untuk lebih konkret, berikut adalah beberapa contoh sumber sejarah Indonesia:

  1. Prasasti Yupa dari Kutai (abad ke-4 M) yang menandai keberadaan kerajaan tertua di Nusantara.

  2. Prasasti Canggal (732 M) yang mencatat pendirian lingga Siwalingga oleh Raja Sanjaya.

  3. Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca yang menggambarkan kejayaan Majapahit.

  4. Candi Borobudur sebagai peninggalan monumental agama Buddha pada masa Dinasti Syailendra.

  5. Cerita Rakyat Malin Kundang yang berkembang secara lisan di Sumatra Barat.

  6. Arsip kolonial Belanda berupa catatan administrasi VOC.

  7. Rekaman suara Proklamasi oleh Soekarno-Hatta tahun 1945.


Metode Kritik Sumber Sejarah

Tidak semua sumber sejarah dapat diterima begitu saja. Dalam penelitian sejarah, dikenal metode kritik sumber yang terbagi menjadi dua tahap:

  1. Kritik Eksternal
    Meneliti keaslian sumber dari sisi fisik, umur, bahan, dan asal-usul. Misalnya apakah prasasti benar dari abad ke-7 atau hanya replika buatan modern.

  2. Kritik Internal
    Menilai isi sumber: apakah kredibel, tidak bias, dan sesuai konteks. Misalnya, apakah catatan Belanda tentang perlawanan Diponegoro bersifat objektif atau penuh subjektivitas kolonial.

Proses kritik ini penting agar sejarah yang ditulis tidak menyesatkan atau dipengaruhi kepentingan tertentu.


Fungsi Sumber Sejarah

Sumber sejarah memiliki berbagai fungsi strategis, antara lain:

  1. Rekonstruksi Masa Lalu
    Melalui sumber sejarah, sejarawan dapat menyusun gambaran kehidupan masyarakat masa lampau, mulai dari sistem pemerintahan, ekonomi, hingga budaya.

  2. Pembentukan Identitas Bangsa
    Sejarah adalah cermin jati diri. Dengan mengetahui sumber sejarah, masyarakat dapat mengenal akar budaya dan identitasnya.

  3. Pendidikan dan Pembelajaran
    Sumber sejarah menjadi materi penting dalam pendidikan, terutama untuk menanamkan nilai patriotisme dan nasionalisme.

  4. Inspirasi Pembangunan
    Banyak kearifan lokal masa lalu yang dapat dijadikan inspirasi pembangunan modern, misalnya sistem irigasi Subak di Bali.


Tantangan dalam Penelitian Sumber Sejarah

Meskipun penting, penggunaan sumber sejarah tidak lepas dari berbagai tantangan:

  1. Kerusakan dan Kehilangan
    Banyak naskah kuno yang rusak dimakan usia atau hilang akibat bencana dan perang.

  2. Bias Sumber
    Tidak sedikit sumber sejarah ditulis dengan kepentingan tertentu. Misalnya catatan kolonial sering menggambarkan bangsa pribumi secara inferior.

  3. Kesulitan Interpretasi
    Bahasa kuno, simbol, atau istilah tertentu membutuhkan keahlian khusus untuk dipahami.

  4. Minimnya Dokumentasi Lisan
    Tradisi lisan rentan hilang jika tidak segera didokumentasikan.


Relevansi Sumber Sejarah di Era Modern

Di tengah era digital, sumber sejarah tetap relevan bahkan semakin luas cakupannya. Saat ini arsip digital, rekaman video, hingga media sosial dapat menjadi sumber sejarah masa depan.

Contohnya:

  • Tweet Presiden bisa menjadi dokumen resmi yang kelak dikaji sejarawan.

  • Rekaman video demonstrasi dapat menjadi sumber primer peristiwa sosial-politik.

  • Arsip digital nasional menyimpan ribuan dokumen sejarah dalam bentuk PDF, foto, atau audio.

Dengan demikian, sumber sejarah terus berkembang sesuai zaman.

Sumber sejarah adalah fondasi utama dalam penulisan sejarah. Ia hadir dalam berbagai bentuk—tertulis, lisan, maupun benda—serta dapat diklasifikasikan sebagai sumber primer, sekunder, maupun tersier. Melalui kritik sumber, sejarawan memastikan keaslian dan kredibilitas data sehingga sejarah yang ditulis bersifat objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Di era modern, sumber sejarah tidak lagi terbatas pada prasasti dan naskah kuno, tetapi juga merambah ke arsip digital, rekaman suara, hingga media sosial. Semua itu membuktikan bahwa sejarah adalah ilmu yang dinamis dan terus hidup bersama perkembangan masyarakat.

Dengan memahami pentingnya sumber sejarah, kita tidak hanya belajar tentang masa lalu, tetapi juga menyiapkan warisan berharga bagi generasi mendatang.

Sub Materi