Loading...
world-news

Ciri umum hewan - Animalia (Hewan) Materi Biologi Kelas 10


Hewan merupakan salah satu kelompok makhluk hidup yang memiliki keanekaragaman luar biasa di bumi. Dari serangga kecil hingga paus biru yang berukuran raksasa, hewan memainkan peran penting dalam keseimbangan ekosistem. Untuk memahami hewan secara lebih mendalam, kita perlu mengetahui ciri-ciri umum yang membedakannya dari kelompok organisme lain, seperti tumbuhan, jamur, maupun mikroorganisme.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang ciri umum hewan, mulai dari struktur tubuh, cara hidup, hingga interaksi dengan lingkungannya.

1. Definisi Hewan dalam Biologi

Dalam ilmu biologi, hewan termasuk dalam kingdom Animalia. Hewan adalah organisme multiseluler eukariotik yang umumnya tidak memiliki dinding sel, heterotrof (mendapatkan makanan dari organisme lain), serta memiliki kemampuan bergerak aktif pada suatu tahap dalam hidupnya.

Tidak seperti tumbuhan yang bisa memproduksi makanan sendiri melalui fotosintesis, hewan sangat bergantung pada sumber energi eksternal, baik berupa tumbuhan maupun hewan lain.

2. Ciri-Ciri Umum Hewan

Berikut adalah beberapa ciri umum yang dimiliki oleh hampir semua hewan:

a. Multiseluler

Semua hewan tersusun atas banyak sel. Sel-sel ini bersifat eukariotik, artinya memiliki inti sel yang dibungkus membran. Setiap sel memiliki fungsi khusus, dan dalam organisme multiseluler, sel-sel tersebut bekerja sama membentuk jaringan, organ, hingga sistem organ.

b. Tidak Memiliki Dinding Sel

Berbeda dengan tumbuhan yang memiliki dinding sel dari selulosa, hewan hanya memiliki membran sel yang fleksibel. Hal ini memungkinkan sel hewan lebih bervariasi dalam bentuk dan dapat membentuk jaringan yang kompleks.

c. Bersifat Heterotrof

Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri. Mereka memperoleh energi dengan memakan organisme lain. Ada yang herbivor (pemakan tumbuhan), karnivor (pemakan daging), omnivor (pemakan segala), hingga detritivor (pemakan sisa organisme).

d. Memiliki Sistem Saraf dan Otot

Sebagian besar hewan memiliki jaringan saraf yang mengatur respons terhadap rangsangan dan jaringan otot yang memungkinkan pergerakan. Inilah salah satu alasan mengapa hewan dapat bergerak aktif untuk mencari makan, melindungi diri, atau bereproduksi.

e. Dapat Bergerak Aktif

Hampir semua hewan memiliki kemampuan bergerak aktif, setidaknya pada salah satu tahap kehidupannya. Misalnya, ubur-ubur dan ikan berenang, burung terbang, kucing berlari, dan bahkan organisme mikroskopis seperti protozoa dapat bergerak menggunakan silia atau flagela.

f. Reproduksi Seksual (Umumnya)

Sebagian besar hewan berkembang biak secara seksual dengan pertemuan sel kelamin jantan (sperma) dan betina (ovum). Namun, beberapa juga mampu melakukan reproduksi aseksual, misalnya melalui tunas atau fragmentasi, seperti pada spons dan bintang laut.

g. Pertumbuhan dan Perkembangan

Hewan mengalami pertumbuhan (penambahan ukuran tubuh) dan perkembangan (perubahan bentuk dan fungsi). Contoh paling jelas adalah metamorfosis pada serangga, seperti kupu-kupu yang berubah dari telur → larva (ulat) → pupa → imago (kupu-kupu dewasa).

3. Struktur Tubuh Hewan

a. Tingkat Organisasi

  • Sel → unit dasar kehidupan.

  • Jaringan → kumpulan sel sejenis dengan fungsi sama (misalnya jaringan otot).

  • Organ → gabungan berbagai jaringan, misalnya jantung atau paru-paru.

  • Sistem organ → organ-organ yang bekerja sama, misalnya sistem pencernaan atau sistem pernapasan.

b. Simetri Tubuh

Hewan dapat diklasifikasikan berdasarkan simetri tubuhnya:

  • Asimetris → tidak memiliki pola simetri, misalnya spons.

  • Simetri radial → tubuh tersusun melingkar, misalnya ubur-ubur dan bintang laut.

  • Simetri bilateral → tubuh dapat dibagi dua bagian yang sama, misalnya manusia, kucing, dan serangga.

c. Rongga Tubuh (Coelom)

Rongga tubuh berfungsi sebagai tempat organ internal berkembang. Hewan dapat dikelompokkan menjadi:

  • Acoelomata (tidak punya rongga tubuh), contohnya cacing pipih.

  • Pseudocoelomata (memiliki rongga tubuh semu), contohnya cacing gilig.

  • Coelomata (memiliki rongga tubuh sejati), contohnya vertebrata.

4. Keanekaragaman Sistem dalam Tubuh Hewan

a. Sistem Pencernaan

  • Intraseluler: pencernaan terjadi di dalam sel (contoh: protozoa).

  • Ekstraseluler: makanan dicerna di luar sel, dalam saluran pencernaan (contoh: manusia, hewan mamalia).

b. Sistem Pernapasan

  • Difusi langsung: pada hewan sederhana seperti cacing pipih.

  • Insang: pada ikan dan amfibi akuatik.

  • Paru-paru: pada mamalia, burung, dan reptil.

  • Trakea: pada serangga.

c. Sistem Peredaran Darah

  • Terbuka: darah tidak selalu mengalir dalam pembuluh (contoh: serangga).

  • Tertutup: darah selalu dalam pembuluh (contoh: manusia, burung, ikan).

d. Sistem Saraf

Bervariasi, mulai dari sistem saraf sederhana pada ubur-ubur hingga otak kompleks pada mamalia. Sistem ini memungkinkan koordinasi gerakan, respon terhadap rangsangan, serta pengaturan perilaku.

5. Habitat dan Adaptasi Hewan

Hewan dapat ditemukan di hampir semua tempat di bumi. Mereka beradaptasi untuk bertahan hidup di berbagai lingkungan, seperti:

  • Darat → singa, gajah, serangga.

  • Air → ikan, lumba-lumba, ubur-ubur.

  • Dua alam (amfibi) → katak.

  • Ekstrem → bakteri hewan mikroskopis di laut dalam, unta di gurun, penguin di kutub.

Adaptasi yang dilakukan bisa berupa morfologi (bentuk tubuh), fisiologi (fungsi tubuh), maupun perilaku (cara hidup).

6. Peran Hewan dalam Kehidupan

Hewan memiliki peran penting bagi manusia maupun ekosistem, di antaranya:

  • Sebagai sumber makanan (daging, susu, telur).

  • Sebagai penyeimbang ekosistem (predator mengendalikan populasi mangsa).

  • Sebagai penyerbuk tanaman (lebah, kupu-kupu).

  • Sebagai hewan peliharaan dan hiburan.

  • Sebagai bahan penelitian medis dan biologi.

7. Klasifikasi Hewan Secara Umum

Hewan dapat dibagi menjadi dua kelompok besar:

a. Invertebrata (tidak bertulang belakang)

Contoh: serangga, moluska, annelida, cnidaria, dan echinodermata. Jumlah spesiesnya mencapai 95% dari seluruh hewan di bumi.

b. Vertebrata (bertulang belakang)

Contoh: ikan, amfibi, reptil, burung, mamalia. Mereka memiliki sistem tubuh lebih kompleks, termasuk kerangka internal untuk menopang tubuh.

8. Perbedaan Hewan dengan Organisme Lain

  • Dengan tumbuhan → tumbuhan autotrof (fotosintesis), hewan heterotrof.

  • Dengan jamur → jamur menyerap makanan dari lingkungan, hewan mencerna makanan di dalam tubuh.

  • Dengan protista → hewan multiseluler, protista sebagian besar uniseluler.

Ciri umum hewan dapat dirangkum sebagai berikut:

  • Multiseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel.

  • Bersifat heterotrof dan memerlukan makanan dari organisme lain.

  • Memiliki kemampuan bergerak aktif.

  • Sebagian besar berkembang biak secara seksual.

  • Memiliki sistem saraf, otot, serta organ-organ kompleks.

Dengan memahami ciri umum ini, kita bisa lebih mengenal keanekaragaman hewan serta peran pentingnya dalam menjaga keseimbangan alam.