Kerajaan Animalia atau yang lebih dikenal dengan istilah hewan merupakan salah satu dari lima kingdom dalam klasifikasi makhluk hidup menurut sistem Robert H. Whittaker. Hewan adalah organisme multiseluler, eukariotik, heterotrof, dan umumnya mampu bergerak bebas pada suatu tahap kehidupannya. Kehidupan hewan begitu beragam, mulai dari organisme bersel sederhana seperti spons laut hingga mamalia kompleks seperti manusia.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Animalia, meliputi definisi, karakteristik umum, klasifikasi, peranan dalam ekosistem, hingga hubungan hewan dengan manusia.
Karakteristik Umum Hewan
Hewan memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari kingdom lain, seperti Plantae, Fungi, Protista, maupun Monera. Beberapa ciri utama antara lain:
-
Multiseluler dan Eukariotik
Hewan tersusun atas banyak sel dengan inti sejati. Sel-sel tersebut membentuk jaringan, organ, dan sistem organ yang bekerja sama. -
Heterotrof
Tidak seperti tumbuhan yang dapat berfotosintesis, hewan mendapatkan energi dengan memakan organisme lain, baik tumbuhan, hewan, maupun keduanya. -
Tidak Memiliki Dinding Sel
Sel hewan hanya dibatasi oleh membran plasma, berbeda dengan tumbuhan dan jamur yang memiliki dinding sel kaku. -
Kemampuan Bergerak
Sebagian besar hewan memiliki sistem otot dan saraf yang memungkinkan mereka bergerak secara aktif. -
Reproduksi Seksual
Umumnya hewan bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina. Namun, beberapa juga mampu bereproduksi aseksual.
Sejarah Evolusi Hewan
Asal usul hewan dapat ditelusuri sejak era Precambrian, lebih dari 600 juta tahun lalu. Fosil hewan pertama yang ditemukan adalah organisme sederhana mirip spons laut.
Perkembangan evolusi hewan kemudian mengalami ledakan besar pada periode Cambrian Explosion sekitar 541 juta tahun lalu, di mana muncul berbagai filum hewan baru. Dari sanalah lahir keragaman hewan yang kita lihat saat ini.
Klasifikasi Kingdom Animalia
Kerajaan Animalia sangat luas, sehingga para ilmuwan membaginya ke dalam berbagai filum berdasarkan kesamaan ciri morfologi, anatomi, maupun genetik. Berikut adalah klasifikasi utama:
1. Porifera (Spons Laut)
-
Hewan paling sederhana, tidak memiliki jaringan sejati.
-
Hidup menetap di dasar laut.
-
Memiliki pori-pori untuk menyaring makanan.
2. Cnidaria (Hewan Berongga)
-
Termasuk ubur-ubur, anemon laut, dan karang.
-
Memiliki sel penyengat (knidosit) untuk melindungi diri.
-
Tubuh simetris radial.
3. Platyhelminthes (Cacing Pipih)
-
Tubuh pipih dorsoventral.
-
Sebagian besar bersifat parasit, seperti cacing pita.
4. Nematoda (Cacing Gilig)
-
Tubuh silindris, tak bersegmen.
-
Hidup bebas di tanah atau sebagai parasit pada tumbuhan dan hewan.
5. Annelida (Cacing Bersegmen)
-
Memiliki tubuh bersegmen, contoh: cacing tanah, lintah.
-
Berperan penting dalam kesuburan tanah.
6. Mollusca (Hewan Lunak)
-
Tubuh lunak, banyak yang dilindungi cangkang.
-
Contoh: siput, kerang, cumi-cumi, gurita.
-
Salah satu filum terbesar setelah Arthropoda.
7. Arthropoda
-
Filum terbesar dengan jumlah spesies terbanyak.
-
Tubuh bersegmen, memiliki rangka luar (eksoskeleton).
-
Contoh: serangga, laba-laba, udang, kepiting.
8. Echinodermata
-
Tubuh simetris radial pada dewasa.
-
Hidup di laut, misalnya bintang laut, bulu babi, teripang.
9. Chordata
-
Memiliki notokorda pada tahap embrio.
-
Termasuk vertebrata (hewan bertulang belakang) dan invertebrata tertentu.
-
Contoh: ikan, amfibi, reptil, burung, mamalia.
Sistem Organ pada Hewan
Hewan memiliki sistem organ yang kompleks, di antaranya:
-
Sistem Pencernaan
Berfungsi untuk memperoleh energi dari makanan. Ada yang sederhana (seperti pada cnidaria) dan ada yang kompleks (seperti pada mamalia). -
Sistem Peredaran Darah
Bisa terbuka (serangga) maupun tertutup (vertebrata). -
Sistem Saraf
Mengatur gerakan, koordinasi, dan respons terhadap rangsangan. -
Sistem Reproduksi
Sebagian besar hewan bereproduksi seksual, namun beberapa juga dapat aseksual.
Peran Hewan dalam Ekosistem
Hewan memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan alam:
-
Sebagai Konsumen
Hewan memakan tumbuhan (herbivora) atau hewan lain (karnivora), sehingga menjaga rantai makanan. -
Polinator
Lebah, kupu-kupu, dan kelelawar membantu penyerbukan tumbuhan berbunga. -
Pengurai
Beberapa hewan, seperti cacing tanah, membantu menguraikan bahan organik. -
Indikator Lingkungan
Kehadiran atau hilangnya suatu hewan dapat menjadi tanda kesehatan lingkungan.
Hewan dan Manusia
Hubungan antara hewan dan manusia sangat erat, baik menguntungkan maupun merugikan.
Manfaat Hewan
-
Sumber Pangan – Daging, susu, telur, dan madu.
-
Transportasi – Kuda, unta, gajah.
-
Pekerja – Anjing pelacak, hewan penjaga.
-
Ilmu Pengetahuan – Hewan digunakan dalam penelitian biologi dan kedokteran.
-
Estetika & Hiburan – Hewan peliharaan, kebun binatang, hingga atraksi.
Dampak Negatif
-
Penyakit Zoonosis – Rabies, flu burung, Covid-19.
-
Kerusakan Pertanian – Hama serangga, tikus.
-
Konflik Manusia-Hewan – Gajah merusak ladang, serangan buaya, dsb.
Ancaman terhadap Hewan
Populasi hewan terus menurun akibat aktivitas manusia, di antaranya:
-
Perburuan Liar
Membahayakan satwa seperti badak dan harimau. -
Kehilangan Habitat
Akibat deforestasi, urbanisasi, dan perubahan iklim. -
Pencemaran Lingkungan
Sampah plastik di laut mengancam penyu dan burung laut. -
Perubahan Iklim
Membuat beberapa spesies sulit beradaptasi.
Upaya Konservasi Hewan
Untuk menjaga kelestarian Animalia, berbagai usaha telah dilakukan:
-
Kawasan Lindung – Taman nasional, cagar alam.
-
Penangkaran Satwa – Program penangkaran komodo, orangutan, panda.
-
Peraturan Hukum – Larangan perdagangan satwa liar dilindungi.
-
Edukasi dan Kampanye – Meningkatkan kesadaran masyarakat.
Kerajaan Animalia adalah salah satu keajaiban terbesar dalam kehidupan di bumi. Hewan hadir dalam berbagai bentuk dan fungsi, dari organisme sederhana hingga makhluk kompleks dengan sistem tubuh canggih. Peran mereka sangat vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus memberi manfaat besar bagi manusia.
Namun, di balik itu semua, hewan juga menghadapi ancaman serius akibat ulah manusia. Oleh karena itu, pelestarian dan konservasi adalah tanggung jawab bersama agar keberagaman Animalia tetap terjaga untuk generasi mendatang.