Loading...
world-news

GENERAL

Setelah tiga kali gagal, merasakan manisnya keberhasilan - Masuk PTN

Masuk PTN - Assalamu’alaikum, perkenalkan nama saya Gifari Zakawali. Alhamdulillah saya baru aja lulus dari SMA, dan Alhamdulillah saya sudah diterima di salah satu Universitas terbaik di negeri ini. Insyaallah sebentar lagi secara resmi saya akan mengenakan almamater kebanggaan, resmi jadi bagian dari keluarga besar Institut Pertanian Bogor, dan resmi menyandang gelar ‘Mahasiswa’.


Saya ingin membagikan cerita dan pengalaman saya hingga berhasil diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Berawal sejak masih berseragam putih biru, pas itu ketika teman-teman saya sibuk mencari informasi dan mempersiapkan diri menghadapi UN supaya bisa masuk SMA favorit, saya justru tertarik mencari info tentang PTN. Saat itu PTN yang saya tau Cuma UI dan UGM wkwk, itupun saya tau dari Koran dan tv karna waktu itu hp masih jadul hehe. Pas itu jelas saya punya keinginan bisa kuliah di salah satu PTN itu, waktu itu cita-cita saya adalah bisa diterima di UGM jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota.


Hingga selesai UN dan berhasil diterima di SMA Negeri, saya makin antusias mencari info soal PTN, terutama jalur masuknya. Jalur masuk PTN yang pertama kali saya tau itu SNMPTN. Menurut saya jalur masuk ini punya daya tarik. SNMPTN itu jalur gaib, karna Cuma Allah dan panita yang tau penilaiannya. Yang pasti saya tau, untuk bisa menembus PTN lewat jalur ini butuh progress akademik yang baik. Mulai dari nilai sampai prestasi. Nah, sejak tau soal itu saya bertekad buat lebih keras lagi dalam belajar di SMA. Maklum, waktu SMP saya sering remedial wkwk. Selama di SMA saya pasang target untuk selalu tuntas dalam setiap tugas dan ulangan, dan Alhamdulillah sebagian besar berhasil tercapai.  Bukan cuma soal nilai akademik, prestasi juga. Sedari kelas 10 saya berusaha keras agar bisa mengikuti berbagai lomba buat mengumpulkan sertifikat prestasi.  Sejak awal memang target saya adalah diterima PTN tanpa tes tertulis. 


Sama seperti yang lainnya, saya juga pernah labil dalam menentukan kemana PTN yang saya tuju. Dimulai dari Teknik UGM hingga UNAIR. Bahkan sampai di kelas 12 pun saya masih ragu. Mendekati fase final di SMA, dimana jalur masuk PTN satu persatu mulai dibuka. Seperti yang tadi saya bilang, target saya masuk PTN tanpa tes membuat saya harus “banting stir” dalam SNMPTN. Kenapa? Karna saya mesti menyesuaikan akademik saya dengan passing grade dan pesaing. Bukan hanya SNMPTN, saya juga ikut jalur USMI, SPAN PTKIN, dan PMDK PN. Berbagai jalur masuk tanpa tes saya ikuti dengan harapan besar bisa diterima diantara jalur-jalur itu. Utamanya pastilah SNMPTN karna itu jalur yang pertama kali diumumkan. Pasca UN hati ini terus berdebar sambil berdoa agar mendapat hasil baik. Meski saya juga ragu, karna saya lupa melampirkan prestasi saya. Agak menyesal kalau diingat-ingat. Hari itu, 17 april hari dimana jalur gaib itu diumumkan. Yak, saya gagal. Rasanya bercampur aduk. Kecewa, kesal, marah, sedih semua jadi satu. Terutama rasa menyesal karna lupa melampirkan prestasi. Tapi mau gimana lagi, saya yakin Allah pasti berikan yang kita butuhkan. Saya senang mengetahui teman-teman saya berhasil diterima lewat jalur gaib itu, saya masih punya 3 “kunci” lagi. 20 april, hari dimana diumumkannya hasil seleksi tahap 1 PMDK PN (PNJ). Kebetulan di PMDK saya pilih PNJ dan prodi pilihan saya memerlukan tes kekhususan. Lagi-lagi, saya gagal dalam PMDK. Bahkan seleksi tahap pertama aja udah gagal. Sekarang harapan saya tinggal jalur USMI dan SPAN PTKIN. Ohiya, saya juga daftar SBMPTN, karna setelah gagal di SNMPTN saya langsung pesimis. Tanggal 23 april, ada kabar baik bahwa surat pengumuman USMI sudah dikirim. Lagi-lagi saya deg-degan sekaligus takut. Takut gagal lagi. Jumat 27 april, baru saja selesai Sholat Jumat saya menerima kabar baik. Alhamdulillah saya diterima lewat jalur USMI. Setelah dua kegagalan sebelumnya, akhirnya saya berhasil disini, Alhamdulillah. Dan satu lagi, tanggal 1 mei pengumuman SPAN PTKIN, saya juga gagal di jalur itu. Jadi dari 4 jalur, tiga diantaranya saya gagal. Banyak yang bilang bahwa jalur undangan itu jalur bonus. Saya sangat tidak setuju. Jalur undangan adalah jalur yang paling berat dan paling lama perjuangannya. Bayangkan, perjuangan masuk jalur undangan itu selama 3 tahun di SMA. Bagaimana selama tiga tahun itu nilai kita harus bagus, progress nya harus meningkat, dan perjuangan lomba sana-sini demi mendapat selembar kertas yang orang sebut “sertifikat”.  Tidak ada perjuangan yang mudah, tidak ada sesuatu yang instan.


Teruntuk teman-teman, saya sudah mengalami tiga kali kegagalan demi merasakan manisnya sebuah keberhasilan. Saya bisa memahami bagaimana sulitnya ketika merasa diri kita gagal. Saya memahami sulitnya bangkit dan berpikiran positif. Sebagai muslim tentunya saya meyakini bahwa Allah adalah pembuat skenario  terbaik. Allah menjamin yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Jangan patah semangat! Terus berdoa dan ikhtiar. Semoga kita semua bisa sukses dengan cita-cita kita masing-masing.  

Ditulis oleh : Gifari Zakawali - Relawan Masuk PTN

Instagram : @gifari.z

++++

Masuk PTN - Portal Informasi Masuk Perguruan Tinggi

Catatan : Kamu bisa mengirimkan tulisan perjuangan Masuk PTN,

kisah inspiratif kalian melalui email di lolosptn@gmail.com

Dilengkapi dengan data diri, gambar/foto juga ya?

Yuk follow instagram.com/masukptn

Subscribe youtube.com/c/masukptn

Baca Juga